Untuk menambah keakraban sesama anggota, salah satu yang biasa dilakukan dalam sebuah organisasi adalah melakukan makrab (malam keakraban). Begitu pun pula dengan kami. Malam keakraban adalah sebuah malam ketika semua anggota berkumpul untuk mengakrabkan diri. Ketika itu semua anggota berkumpul merealisasikan keinginan mereka untuk saling mengenal satu sama lain dan mulai saling menjalin ikatan satu sama lain.
Pagi itu, sabtu, 1 Maret 2014 kami bergegas menuju kampus tercinta, Poltekkes Kemenkes Semarang. Dengan penuh sukacita kami menunggu dengan sabar di Ruang KBM (Keluarga Besar Mahasiswa). Suasana ceria mengalir menanti seorang pembina kami untuk mendengarkan sapaan hangat beliau yang telah lama kami nanti. Beliau adalah seorang dosen yang asyik dalam hal apapun, termasuk ceritanya yang membuat kami bersemangat untuk menjalankan ukm. Sesaat setelah beliau datang, dengan ramahnya beliau menyapa kami. Senyum yang mengembang dari bibirnya, melambangkan keramahan yang tiada tara.
Angin yang cukup kencang menyambut kedatangan kami pada sebuah tempat yang bernama jalur pendakian mawar yang terletak di Sidomukti, Kec. Bandungan, Kab. Semarang. Kabut mulai membelut tubuh kami ketika kami mulai menginjakkan kaki di tanah yang lumayan datar untuk dapat didirikan tenda. Tak lama kemudian, satu per satu tenda pun mulai berdiri dengan kokoh. Hanya ketika kami ingin mendirikan sebuah tenda lagi, hujan tiba-tiba menyadarkan kami dari lamunan dan seolah meminta kami untuk segera menepi ke tenda yang baru saja kami dirikan. Dari sinilah timbul cerita.
Kami semakin erat ketika hujan mengguyur area jalur pendakian. Segala upaya kami lakukan untuk dapat menyelamatkan diri karena tenda yang kami dirikan belum mampu memberi kami tumpangan yang baik. Sepertinya kami belum bersahabat dengan tenda yang kami berikan. Ia menjamah kami dengan perlahan. Ia memasukkan beberapa liter air sehingga tenda kami hampir saja kebanjiran.
Memainkan beberapa permainan yang menyenangkan akan membuat sebuah kebersamaan lebih terasa. Kami memainkan beberapa permainan biasa yang kami poles dengan sentuhan kecil sehingga menimbulkan kesan yang hangat bagi kami.
Pagi berganti siang. Siang berganti malam. Malam datang dengan penuh pengharapan bagi kami. Kehangatan yang pasti akan tercipta saat malam datang. Karena api unggun yang dihidupkan pada malam itu menghangatkan kami semua. Bernyanyi bersama dan memainkan sebuah lelucon kecil menjadi penghangat tambahan.
"Hap. Satu dua tiga..," suara instruktur senam yang tak lain adalah teman kami sendiri memecah keheningan. Ya, pagi adalah waktu yang tepat untuk berolahraga. Selain meregangkan otot-otot, kami juga melakukan sebuah perjalanan 'hiking' kecil untuk menghilangkan kejenuhan karena hujan kemarin. Namun tanpa disangka, hujan kembali turun seusai kami melakukan perjalanan 'hiking' kecil.
Usai menjalani semua kegiatan ini, kami pun pulang dengan perasaan bahagia dengan membawa sejuta kenangan manis pada kegiatan makrab kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar