Save Fisherman, Save the Sea

Hari nelayan nasional jatuh pada hari ini, 6 April 2014 tepat pada hari minggu. Hari minggu yang biasanya pasar ramai karena semua orang menyisakan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga seharian penuh adalah pada hari minggu. Hari di mana kebanyakan orang memilih bersantai dan mengistirahatkan pekerjaan mereka. Namun, hari apapun bagi nelayan adalah sama saja. Karena mereka akan terus memancing demi mendapatkan uang.

Karena negara kita adalah Negara Maritim, maka banyak sekali nelayan yang ada di Indonesia ini. Hal tersebut adalah wajar. Mengingat kita juga mempunyai lagu "Nenek moyangku seorang pelaut". Hal ini menunjukkan sekali bahwa pada zaman dahulu nenek moyang kita juga telah berlayar dan menjadi nelayan.

Nelayan sangatlah dibutuhkan bagi negara kita, karena nelayan membawakan bahan makanan bagi kita berupa ikan-ikan segar dari laut untuk kemudian dijual, diolah, kemudian menjadi makanan kita. Bayangkan saja kalau tidak ada nelayan, siapa yang akan membawakan kita ikan-ikan segar yang langsung dari laut? Belum tentu semua orang mau mengambil sendiri ikan di laut. Apalagi pada zaman sekarang ini, zamannya teknologi canggih dan kesibukan yang tiada tara. Tentunya memberikan keunikan tersendiri bagi nelayan.

Kebanyakan nelayan tinggal di pesisir pantai. Mereka tinggal di pesisir pantai bukan karena mereka mau, tapi karena keadaan yang membuat mereka seperti itu. Karena salah satu hal yang mudah mereka lakukan adalah menangkap ikan kemudian menjualnya untuk mereka belikan nasi dan penghidupan bagi keluarganya.

Nelayan masih menggunakan cara tradisional untuk menangkap ikan di laut. Hal ini terntunya mengungtungkan kita bagi para konsumen. Namun karena itulah kita harus menghargai para nelayan karena berkat kerja keras mereka lah akhirnya kita bisa makan ikan segar dari laut.

Jagalah laut kita, sayangilah laut kita, karena dengan begitu kita akan menyelamatkan laut dan terus bisa memberikan pekerjaan bagi nelayan. Save Fisherman, Save the Sea!